Catatan harian si pengembara dalam samsara

Pengembara

Bilamana seseorang mendapat teman yang bijaksana dan bekerja sama dengannya, maka hidup baik, tenang, gembira dan dapat mengatasi semua mara bahaya..

Bilamana seseorang mendapat teman yang bijaksana dan bekerja sama dengannya, maka ia bagaikan meninggalkan kerajaan yang ditaklukkannya; ia dapat hidup sendiri seperti gajah yang mengembara dengan bebasnya dalam hutan.

Lebih baik hidup menyendiri daripada berteman dengan si dungu. Hiduplah menyendiri tanpa berbuat jahat dengan penuh ketenangan, bagaikan gajah yang mengembara dengan bebasnya dalam hutan.

Yamaka Vagga I 328-330

Kamu

Ada banyak kata yang tak terucapkan.
Ada banyak pikiran yang tak tersampaikan.
Ada banyak perasaan yang tak terekspresikan.
Suka, duka.
Senang, susah.
Karena kamu.

Sebentar kamu tersenyum.
Sebentar kamu merengut.
Sebentar kamu teriak.
Sebentar kamu begitu lembut.
Sebentar kamu begitu perhatian.
Sebentar kamu begitu cuek.
Sebentar kamu diam.
Sebentar kamu bawel.

Buatku,
Kamu adalah saklar on-off.
Kamu adalah gelap dan terang.
Kamu adalah hitam dan putih.
Kamu adalah madu dan racun.

Ada kamu,
Aku merasa hidup.
Ada kamu,
Aku merasa kuat.
Ada kamu,
Aku menjadi diri sendiri.
Kamu.
Setengahnya dari diriku.
Bogor, 06.01.2020
Carya

Kamu di Hari Ini

Aku masih mikir-mikir sebetulnya, apa masih harus say hai sama kamu. Tiga hari lalu aku sedikit sensi sebetulnya. Tapi aku jadi sadar sih, ternyata kamu emang galak. Wkwk.. bikin aku ciut.
Tapi tiap hari gua tetap say hai walau kadang gak dibalas. Semalam gua udah merenung, mungkin mulai hari ini gak usah say hi lagi deh… biar sama-sama gak cape. Dan begitulah.. pagi ini lewat, dan sekitar jam 9.30 muncul pikiran pengen say hi. Mungkin ini ujian ya… dibalas atau tidak dibalas terserah lah. Ini hal yang harus kulatih: memberi tanpa meminta balasan.
Siang aku buka HP lagi sebelum makan siang, ooo ternyata dibalas. Dan yang paling menyenangkan adalah ketika aku harus membatalkan acaraku, memutar balik kendaraanku untuk menjemput kamu, dan mengantar kamu ke tempat kegiatanmu.
Caramu memperlakukan aku, terlalu ramah. Caramu menyapa aku, terlalu akrab. Caramu mendoakan aku, terlalu tulus. Aku tidak sanggup tanpa mencontoh kamu. Kamu terlalu sempurna, sungguh.
Duduk kamu terlalu dekat bersender di sampingku. Kadang tanganmu menyentuh tanganku. Hari ini tidak sengaja tanganku menyentuh kakimu. Dan kamu biasa saja. Aku jadi merasa terharu.
Trauma itu harus kusembuhkan. Trauma itu harus kuperbaiki. Trauma itu harus kuklarifikasi. Selama ini aku selalu dihantui perasaan bersalah…. tapi hari ini, aku paham.. sepertinya dia yang pikirannya picik.
Terima kasih atas hari ini.
Kamu mengajarkan aku untuk setia.
Kamu mengajarkan aku untuk tulus.
Kamu mengajarkan aku arti persahabatan.
Kamu mengajarkan aku makna persaudaraan.
Kamu mengajarkan aku tentang adanya pikiran yang kotor dan sehat.
Kamu mengajarkan aku tentang memperlakukan orang lain dengan apa adanya.
Kamu…
Kamu terlalu spesial untuk aku.
Terima kasih kamu sudah mau hadir dalam hidupku.
Apalah artinya aku,
dibanding dengan hidupmu yang terlalu luar biasa.
Sekali lagi, terima kasih untuk hari ini. 
Aku seperti diberikan kesempatan untuk hidup kembali.
aku seperti disadarkan untuk terus-menerus membuat bening pikiranku sendiri.
Gan en….
Carya, 14.04.2019

 

Kamu lagi

Belum puas rasanya gua bercerita tentang kamu. Kita ketemu dari Januari 2019 sampai hari ini. Tiap hari kita contact each other. Hari ini, idle… harus ada space di mana gua bisa introspeksi diri… di mana gua bisa melihat pikiran dan perasaan gua sendiri, di mana gua bisa mengamati batas-batas kemelekatan gua sama kehadiran lu.
Apa yang mau gua ceritain tentang kamu ya? Ya… tentang usaha kamu untuk membuat aku jadi orang baik, itu yang gak bisa gua lupakan. Dan usaha kamu untuk membuat nama gua tetap baik, itu yang gak bisa gua balas. Kamu.. ya cuma kamu yang melakukannya untuk gua.
Kamu bilang, saat ini ketemu… bisa beberapa ribu kelahiran lagi kita ketemu. Entah karma baik apa yang bisa menyatukan gua dan kamu dalam kehidupan sekarang. Kamu juga ingat waktu gua masih sekolah dulu. Sama seperti gua juga selalu ingat sama kamu yang selalu menuntun aku untuk menjalani jalan ini.
Gua gak suka nempel-nempel sama orang. Tapi dari dulu, kepergian kamu selalu membuat gua jadi gelisah, kehilangan. Kamu emang bener orang baik. Apa yang dilakukan orang lain, ada batasnya. Kamu ? Gak ada batasnya. Kamu masih bertanya sama gua, apa kesabaran gua bisa menyamai kesabaran kamu? Ternyata…. kamu sabar banget.
Banyak banget kelebihan kamu yang hanya diketahui oleh orang-orang yang dekat sama kamu. Kamu smart, kamu pintar, kamu tulus, kamu baik banget, kamu selalu mengorbankan waktu untuk teman-teman kamu, kamu pejuang tangguh. Mau berkorban untuk orang lain. Kamu gak mandang harta, kamu gak melihat kekayaan orang. Kamu… gak bisa ditebak sebetulnya.
Hari ini gua berjuang untuk tetap idle. Sepi gak ada celoteh-celoteh kamu. Sepi gak ada cerita tentang kamu. Sepi gak ada nyanyian dari kamu.
Orang-orang khawatir hati gua berguncang. Tapi sekarang gua paham tentang apa yang kamu bicarakan tentang mereka. Pikiran mereka gak bisa dibandingkan dengan pikiran kamu. Hati mereka gak bisa dibandingkan dengan hati kamu. Pengambilan keputusan kamu tidak bisa dibandingkan dengna pengambilan keputusan mereka. Dan gua baru sadar, kamu ternyata bijaksana sekali. Gua gak tahu… apakah karena kamu pintar, atau memang karena kamu bijaksana?
Ketika ada orang bilang bahwa kamu gak akan turun lagi, oooo terus gua sama siapa nanti? Hohoho…. ada rasa sedih. Tapi gua senang, karena kamu pernah bilang sama orang kalo gua kesayangan kamu. Itu membuat matahari gua selalu bersinar… dan gua ingin mengikuti jejak kamu. Selalu bersinar untuk orang lain… sampai ke akar-akarnya.
Sujud aku,
Dari lubuk hati terdalam,
Semoga kamu selalu terberkahi.
Senyum kamu,
Selalu memotivasi aku untuk terus menjalani kebaikan.
Tetap semangat….
Kamu… 
Kamu…
Kamu luar biasa !!!
Carya, 12.04.2019