Catatan harian si pengembara dalam samsara

Kamu lagi


Belum puas rasanya gua bercerita tentang kamu. Kita ketemu dari Januari 2019 sampai hari ini. Tiap hari kita contact each other. Hari ini, idle… harus ada space di mana gua bisa introspeksi diri… di mana gua bisa melihat pikiran dan perasaan gua sendiri, di mana gua bisa mengamati batas-batas kemelekatan gua sama kehadiran lu.
Apa yang mau gua ceritain tentang kamu ya? Ya… tentang usaha kamu untuk membuat aku jadi orang baik, itu yang gak bisa gua lupakan. Dan usaha kamu untuk membuat nama gua tetap baik, itu yang gak bisa gua balas. Kamu.. ya cuma kamu yang melakukannya untuk gua.
Kamu bilang, saat ini ketemu… bisa beberapa ribu kelahiran lagi kita ketemu. Entah karma baik apa yang bisa menyatukan gua dan kamu dalam kehidupan sekarang. Kamu juga ingat waktu gua masih sekolah dulu. Sama seperti gua juga selalu ingat sama kamu yang selalu menuntun aku untuk menjalani jalan ini.
Gua gak suka nempel-nempel sama orang. Tapi dari dulu, kepergian kamu selalu membuat gua jadi gelisah, kehilangan. Kamu emang bener orang baik. Apa yang dilakukan orang lain, ada batasnya. Kamu ? Gak ada batasnya. Kamu masih bertanya sama gua, apa kesabaran gua bisa menyamai kesabaran kamu? Ternyata…. kamu sabar banget.
Banyak banget kelebihan kamu yang hanya diketahui oleh orang-orang yang dekat sama kamu. Kamu smart, kamu pintar, kamu tulus, kamu baik banget, kamu selalu mengorbankan waktu untuk teman-teman kamu, kamu pejuang tangguh. Mau berkorban untuk orang lain. Kamu gak mandang harta, kamu gak melihat kekayaan orang. Kamu… gak bisa ditebak sebetulnya.
Hari ini gua berjuang untuk tetap idle. Sepi gak ada celoteh-celoteh kamu. Sepi gak ada cerita tentang kamu. Sepi gak ada nyanyian dari kamu.
Orang-orang khawatir hati gua berguncang. Tapi sekarang gua paham tentang apa yang kamu bicarakan tentang mereka. Pikiran mereka gak bisa dibandingkan dengan pikiran kamu. Hati mereka gak bisa dibandingkan dengan hati kamu. Pengambilan keputusan kamu tidak bisa dibandingkan dengna pengambilan keputusan mereka. Dan gua baru sadar, kamu ternyata bijaksana sekali. Gua gak tahu… apakah karena kamu pintar, atau memang karena kamu bijaksana?
Ketika ada orang bilang bahwa kamu gak akan turun lagi, oooo terus gua sama siapa nanti? Hohoho…. ada rasa sedih. Tapi gua senang, karena kamu pernah bilang sama orang kalo gua kesayangan kamu. Itu membuat matahari gua selalu bersinar… dan gua ingin mengikuti jejak kamu. Selalu bersinar untuk orang lain… sampai ke akar-akarnya.
Sujud aku,
Dari lubuk hati terdalam,
Semoga kamu selalu terberkahi.
Senyum kamu,
Selalu memotivasi aku untuk terus menjalani kebaikan.
Tetap semangat….
Kamu… 
Kamu…
Kamu luar biasa !!!
Carya, 12.04.2019

 

Leave a comment